Definisi Influencing
and Persuading (mempengaruhi dan mempersuasi) dalam kamus kompetensi
adalah:
Meyakinkan
orang lain untuk mengambil satu tindakan tertentu
Orang-orang
yang kompeten, mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran. tanpa sikap agresif secara berlebihan
atau memaksakan kehendak.
Mereka memahami orang yang mereka hadapi dan mampu
menyesuaikan cara persuasinya. Mereka adalah orang-orang yang percaya diri dan
tidak mudah putus asa.
Sedangkan
indikator perilaku untuk kompetensi tersebut adalah:
Setiap
manusia tentunya mempunyai keinginan, dimana keinginan tersebut kadang selaras
dengan keinginan kita tetapi tidak jarang keinginan tersebut berseberangan
dengan keinginan kita.
Pun dalam kehidupan kita didunia kerja, kadang kala
keinginan kita selaras dengan keinginan atasan kita, rekan sejawat kita, maupun
bawahan kita (kalau kita seorang pejabat).
Namun tidak jarang keinginan kita berseberangan dengan keinginan mereka. Akan tetapi yang harus kita jaga adalah apapun keinginan kita harus selaras dengan tujuan organisasi.
Namun tidak jarang keinginan kita berseberangan dengan keinginan mereka. Akan tetapi yang harus kita jaga adalah apapun keinginan kita harus selaras dengan tujuan organisasi.
Untuk
menyelaraskan tujuan organisasi dengan tujuan masing-masing anggota organisasi
tersebut, tentunya diperlukan usaha yang tidak mudah.
Salah satu usaha yang
harus dilaksanakan adalah ‘influencing’ atau mempengaruhi. Bagaimana
agar kita bisa mempengaruhi? Apakah pengaruh identik dengan kekuasaan?
Kemampuan mempengaruhi pada dasarnya dapat dan harus dilatih.
Cara mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran - Rahasia 7 Langkah Mempengaruhi
Sebagian
orang mungkin berpendapat untuk bisa mempengaruhi kita harus mempunyai
kekuasaan. Pendapat tersebut tidak salah tapi tidak sepenuhnya benar.
Sejatinya
kita bisa saja mempengaruhi orang-orang yang berhubungan dengan kita, meskipun
kita tidak mempunyai kekuasaan. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana caranya
agar kita bisa mempengaruhi orang lain walaupun kita tidak memiliki kekuasaan?
Berikut adalah sebagian cara yang dapat kita laksanakan dalam kaitannya
meningkatkan kemampuan kita cara mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran, yang berhubungan dengan kita.
1.
Memperhatikan ‘visual aspect’ atau penampilan kita dalam kerangka
berhubungan dengan orang lain. Mengapa hal ini ini perlu kita lakukan? Ternyata
berdasarkan riset Ballew dan Todorov (2007) dari Princenton University,
penampilan atau aspek yang dapat dilihat oleh orang yang berhubungan dengan
kita sangat meningkatkan pengaruh kita terhadap orang tersebut.
Penelitian itu sendiri mengkaitkan antara wajah yang “kompeten” dengan kemenangan pemilu dan hasilnya ternyata kemenangan yang didapat bisa mencapai angka 70%. Dalam riset tersebut, mereka menyandingkan dua foto kandidat yang saling bersaing dari ratusan pemilu kongres dan gubernur di USA. Setelah itu mereka meminta responden untuk menilai hanya dari foto wajahnya, siapa diantara keduanya yang dianggap lebih kompeten. Jika responden mengenal salah satu kandidat, maka penilaiannya tidak dihitung. Jadi, penilaian murni hanya berdasarkan sepotong foto wajah dari para kandidat tadi.
Penelitian itu sendiri mengkaitkan antara wajah yang “kompeten” dengan kemenangan pemilu dan hasilnya ternyata kemenangan yang didapat bisa mencapai angka 70%. Dalam riset tersebut, mereka menyandingkan dua foto kandidat yang saling bersaing dari ratusan pemilu kongres dan gubernur di USA. Setelah itu mereka meminta responden untuk menilai hanya dari foto wajahnya, siapa diantara keduanya yang dianggap lebih kompeten. Jika responden mengenal salah satu kandidat, maka penilaiannya tidak dihitung. Jadi, penilaian murni hanya berdasarkan sepotong foto wajah dari para kandidat tadi.
Hasilnya: Prediksi para responden
yang hanya didasarkan pada selembar foto tadi ternyata berkorelasi kuat dengan
hasil pemilu sebenarnya.
Tampilan
fisik disini ternyata bukan dari bentuk wajah misalnya gagah atau cantiknya
kita tetapi pada visual aspect atau aspek-aspek yang terlihat dan
tentunya hal ini dapat kita ‘manage’ dan kita tingkatkan.
Berdasarkan
penelitian Mehrabian dan Blum (1997) ternyata penampilan fisik yang membuat
orang lain tertarik atau hal yang dapat meningkatkan daya tarik, adalah: cara
berpakaian, kebiasaan menjaga kebersihan dan kerapian anggota tubuh, posisi
postur tubuh, dan kebugaran tubuh.
Dengan berpakaian yang baik dan nyaman seseorang akan bisa lebih percaya diri sehingga ia memiliki identitas diri yang menunjukkan kekuatan karakternya.
Dengan berpakaian yang baik dan nyaman seseorang akan bisa lebih percaya diri sehingga ia memiliki identitas diri yang menunjukkan kekuatan karakternya.
Dengan kekuatan karakternya ia akan lebih
mudah mempengaruhi orang. Postur tubuh disini bukan tinggi pendeknya atau gemuk
kurusnya, melainkan posisi tubuh dalam bersikap dan bertingkah laku.
Misalnya
seseorang akan dianggap memiliki kewibawaan apabila dia berbicara dalam suatu
rapat dengan posisi tubuh tegak dengan tatapan lurus ke depan dibandingkan
dengan orang yang menyampaikan pendapatnya dengan pandangan menunduk. Oleh
karena itu, posisi postur tubuh perlu dilatih agar menambah rasa percaya diri
sehingga terkesan berwibawa.
Jadi,
tampilan fisik yang dapat kita tingkatkan dalam hal ini tentunya bukanlah
hal-hal yang sifatnya tidak dapat diubah, semuanya dapat diubah, sangat tergantung
apakah kita mau berubah atau tidak.
2.
Memahami kepribadian kita dan menyelaraskan kepribadian kita dengan
kepribadian orang lain yang ingin kita pengaruhi.
Yang dimaksud menyelaraskan
disini bukan berarti kita tidak menjadi diri sendiri, akan tetapi menyesuaikan
dengan kepribadian orang yang akan kita pengaruhi.
Misalnya setelah kita
melakukan assessment terhadap diri kita ternyata kita seorang yang
mempunyai jenis kepribadian ‘steadines’ yaitu seorang yang menginginkan
kecepatan yang tetap dalam bekerja, keamanan, tidak suka perubahan mendadak,
orang yang yang tenang, santai, sabar, posesif, mudah ditebak, sengaja, stabil,
konsisten, dan cenderung bermimik wajah tanpa emosi.
Kemudian ternyata karena
pekerjaan kita harus berhubungan dan mempengaruhi orang dengan kepribadian ‘dominance’
misalnya, maka sebaiknya dalam mempengaruhi orang tersebut kita berkata
singkat, langsung, dan to the point, bertanya "apa", dan bukan
pertanyaan "bagaimana". Mengapa kita melakukan hal tersebut?
Jawabnya
karena orang dengan tipe ‘dominance’ senang diperlakukan seperti itu,
begitulah yang dinamakan menyelaraskan.
3. Mempunyai motivasi tinggi untuk mempengaruhi.
Pada
dasarnya seorang yang ingin cara mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran harus memiliki dua motivasi
utama yaitu motivasi untuk maju dan motivasi untuk bangkit.
Artinya seorang itu
harus memiliki keinginan untuk meraih sesuatu dan apabila dalam perjalanan
mencapai tujuan itu ada hambatan dan rintangan, dia selalu bangkit untuk
mencoba dan mencoba lagi sampai tujuannya tercapai.
Beberapa cara memotivasi diri untuk maju dalam upaya meraih sesuatu yaitu tentukan alasan dalam setiap langkah besar, jangan takut berbuat kesalahan, jangan membatasi diri dengan pikiran-pikiran sempit, kembangkan sikap positif dengan membaca buku dan mendengarkan ceramah yang bisa menimbulkan motivasi dan inspirasi serta melatih diri untuk menyelesaikan hal-hal yang sudah anda mulai.
Beberapa cara memotivasi diri untuk maju dalam upaya meraih sesuatu yaitu tentukan alasan dalam setiap langkah besar, jangan takut berbuat kesalahan, jangan membatasi diri dengan pikiran-pikiran sempit, kembangkan sikap positif dengan membaca buku dan mendengarkan ceramah yang bisa menimbulkan motivasi dan inspirasi serta melatih diri untuk menyelesaikan hal-hal yang sudah anda mulai.
Sementara itu, ada tiga langkah
motivasi untuk bangkit, yaitu hindari pikiran negatif saat gagal, temukan
solusi atas kegagalan, serta tetap fokus dan tenang meski saat dalam keadaan
stress.
4. Meningkatkan kemampuan kita dalam berkomunikasi dengan orang lain dengan menyampaikan gagasan secara meyakinkan.
Bagaimana
agar gagasan atau ide kita bisa meyakinkan orang lain? Jawabnya adalah kita
harus menyampaikan ide dan gagasan tersebut dengan dukungan data yang memadai
ataupun cerita yang ekspresif.
Menurut Robert McKee, ada dua cara mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran, yaitu
(1) dengan menyodorkan data-data hasil analisis
(grafik, angka statistik, dan sebagainya), misalnya kampanye membangun
kesadaran masyarakat tentang bahaya diskriminasi yang dilakukan dengan paparan
data-data ilmiah dari dunia kesehatan serta
(2) dengan cerita. Sebagai
gambaran, salah satu tokoh yang dianggap berpengaruh di Afrika Selatan dari
masa ke masa adalah Nkosi Johnson.
Tahukan Anda siapa Nkosi Johnson? Nkosi
Johnson (1989-2001) adalah seorang anak penderita AIDS. Pada tahun 1997 dia
gagal masuk SD di Afrika Selatan karena sebuah SD di Johannesburg menolaknya sebagai
murid karena dia penderita AIDS.
Pada Juli 2000 ia berbicara di International
AIDS Conference di Durban tentang perlunya orang peduli terhadap penderita
AIDS.
Dalam pidatonya ia berbicara dengan penuh luapan emosi dan ekspresif
salah satu kata-katanya adalah “Kita semua manusia yang sama, kami memiliki
tangan, kami memiliki kaki, kami dapat berjalan, kami dapat berbicara, kami
memiliki kebutuhan seperti orang lain. Jangan takut kepada kami, karena kita
semua sama.” Ternyata kisahnya telah mengetuk banyak pihak untuk lebih perduli
kepada penderita AIDS, sehingga ia dinobatkan sebagai salah satu tokoh yang
berpengaruh di Afrika Selatan.
Dari cerita tersebut dapat diambil pelajaran
bahwa mempengaruhi tidak harus punya kekuasaan tetapi komunikasi dengan didukung
data yang memadahi atau cerita yang ekspresif ternyata dapat mempengaruhi orang
lain.
5.
Memahami konteks atau situasi sosial dimana kita sedang berada. Atau
dengan kata lain mengasah daya empati kita. Agar kita dapat cara mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran tentunya kita harus bisa merasakan seandainya kita berada pada pihak yang
ingin kita pengaruhi.
Dengan daya empati ini kita bisa menemukan cara yang
terbaik bagaimana sikap atau komunikasi yang dikehendaki oleh orang yang
hendak kita pengaruhi.
Pada dasarnya daya empati ini bisa kita asah. Pada Era
1990-an ada eksperimen dari kwartet neuroscientist : Giacomo Rizzolatti,
Vittoria Gallese, Luciano Fadiga, dan Leonardo Fogassi, kempatnya berasal dari
Italia. Hasil eksperimen mereka didapatkan bahwa di dalam otak manusia terdapat
sebuah area unik yang mereka namakan mirror neuron (MN).
Dinamakan seperti itu karena bagian ini memungkinkan kita untuk mereplikasi perilaku orang lain yang kita lihat, seolah-olah kita sendiri yang melakukannya. Di level bawah sadar MN ini memungkinkan kita untuk belajar hanya dengan melihat (learning just by watching). MN ini ternyata juga mempunyai kemampuan menggali tentang orang lain, dan bisa menyelami isi hati orang lain, namun tentunya harus ada interaksi langsung dengan objek agar optimal potensi mirroring yang dimilikinya. Jadi terlihat dari eksperimen tersebut daya empati kita bisa kita asah, tentunya hal ini sangat tergantung pada kemauan kita untuk melaksanakan.
Dinamakan seperti itu karena bagian ini memungkinkan kita untuk mereplikasi perilaku orang lain yang kita lihat, seolah-olah kita sendiri yang melakukannya. Di level bawah sadar MN ini memungkinkan kita untuk belajar hanya dengan melihat (learning just by watching). MN ini ternyata juga mempunyai kemampuan menggali tentang orang lain, dan bisa menyelami isi hati orang lain, namun tentunya harus ada interaksi langsung dengan objek agar optimal potensi mirroring yang dimilikinya. Jadi terlihat dari eksperimen tersebut daya empati kita bisa kita asah, tentunya hal ini sangat tergantung pada kemauan kita untuk melaksanakan.
6. Memahami faktor psikologi atasan
Sering kali
dalam pekerjaan di kantor kita dihadapkan pada kondisi dimana kita tidak seide
dengan atasan kita. Dalam kerangka kemajuan organisasi, apakah mungkin atasan
kita dipengaruhi untuk menerima ide-ide kita? Jawabnya adalah sangat mungkin.
Lalu bagaimana caranya kalau kita ingin agar ide-ide kita untuk kemajuan
organisasi diterima oleh atasan kita?
Kunci pertama untuk mempengaruhi atasan
adalah kita harus mendapatkan rasa percaya dari atasan kita. Bagaimana kita
memperoleh rasa percaya atasan?
Tentunya dengan bekerja penuh dedikasi dan
mengerjakan apa yang diinginkan atasan kita dalam koridor kemajuan organisasi.
Selain memahami keinginan atasan faktor psikologis selanjutnya yang perlu kita ketahui tentunya adalah bahwa atasan kita ingin diperlakukan sebagaimana layaknya seorang atasan.
Atasan kita adalah selayaknya manusia lain yang punya
ego, punya rasa ingin dihargai terutama oleh anak buahnya.
Dengan memahami,
memperhatikan dan melaksanakan faktor yang berkaitan dengan psikologi atasan,
niscaya atasan akan percaya kemudian akan mendengar dan terpengaruh terhadap
ide dan gagasan kita.
Bagaimana strategi selanjutnya agar atasan bisa kita
pengaruhi? Tentunya dengan cara dari Neuro-Linguistic Programming (NLP)
yaitu dengan pacing dan leading. Apa yang dimaksud pacing?
Pacing adalah mengikuti ritme dan pola pikir orang yang ingin diubah.
Sedangkan leading sedikit demi sedikit giring orang tersebut untuk
mengikuti alur pemikiran baru.
7. Menciptakan kreativitas dalam usaha cara mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran
Banyak hal
kreatif yang bisa kita lakukan dalam rangka mempengaruhi orang lain, tentunya
hal ini tergantung pada situasi dan kondisi. Kreativitas berasal dari kata create
yang berarti “menciptakan”.
Ditinjau dari sisi emosional kita sebenarnya
menciptakan bangunan relasi atas dasar empati, memberi tempat bagi suara nurani
dalam mengelola kehidupan.
Dari sisi pikiran kita dengan kapasitas otak yang
luar biasa yang kita miliki, sebenarnya kita menciptakan banyak hal diantaranya
memprediksi kecenderungan-kecenderungan, memetakan alternatif-alternatif
pilihan, bahkan melakukan inovasi pembaharuan.
Perpaduan pikiran dan emosi
tersebut dapat menghasilkan kreativitas yang luar biasa untuk mempengaruhi
orang lain. Misal di dunia bisnis faktor inovasi menjadi sangat penting sebagai
urat nadi kehidupan perusahaan. Tidak ada kemajuan tanpa inovasi.
Dengan
penekanan pada inovasi, semua pekerja memiliki peluang untuk mengekspresikan
diri secara luas sebagaimana seharusnya.
Banyak tokoh
yang telah mengubah dunia memberikan kontribusi ciptaan yang sangat bermakna
bagi capaian manusia sejauh ini. Thomas Alfa Edison, Albert Einstein,
Graham Bell, dan lain-lain menciptakan teknologi yang sangat berperan penting
dalam revolusi kebudayaan manusia.
Abraham Lincoln, John F. Kennedy, Mahatma
Gandhi, dan lain-lain merupakan pencipta mimpi yang jauh mendahului para
pencipta teknologi.
Reformasi di beberapa Negara Arab dan Timur Tengah
sebenarnya diinspirasi oleh perilaku seorang tukang sayur. Reformasi di kawasan
itu berawal dari Tunisia ketika Mohammed Bouazizi, seorang tukang sayur tidak
tahan terhadap perlakuan kekuasaan otokrasi yang menyita gerobak sayur dan
menghina martabatnya.
Dia membakar diri di depan publik sehingga menginspirasi
revolusi di negaranya dan menular di negara-negara kawasan itu.
Dengan kata lain
dengan kreativitas yang kita miliki sangat dimungkinkan kita bisa mempengaruhi
orang lain.
Demikianlah
beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk meningkatkan kemampuan kita
cara mempengaruhi orang lain dengan kekuatan pikiran.. Dengan berlatih, berlatih, dan berlatih kompetensi ‘influencing’
tidak mustahil kita miliki dengan level empat atau expert level.