Sering kah
anda merasa, saat bertemu orang baru anda menjadi canggung. Mencoba berfikir
yang harus di katakan agar suasan lebih nyaman? Bagaimana membuat kesan yang
baik ? Bagaimana membuat percakapan menjadi menyenangkan ?
Banyak
penelitian mengungkapkan memiliki banyak kenalan,sangat penting untuk
kebahagiaan dan semakin banyak lingkaran sosial jaringan pertemanan didunia
nyata adalah kunci untuk mendapatkan pekerjaan lebih mudah dan bisa membangun
karir lebih memuaskan .
Lalu apa
cara terbaik untuk membangun hubungan dan menciptakan kepercayaan?
Robin adalah
kepala Program Analisis Perilaku FBI dan telah mempelajari hubungan
interpersonal selama lebih dari 27 tahun
Hal Yang Paling Penting Untuk
Dilakukan Dengan Siapa pun yang Anda Temui
Orang tidak
ingin dihakimi karena pikiran atau pendapat apapun yang mereka miliki atau yang
ada dalam tindakan yang mereka ambil.
Hal demikian
bukan berarti kita setuju dengan seseorang. Validasi berarti meluangkan waktu
untuk mengerti keperluan, keinginan, mimpi dan aspirasi orang itu.
Jika orang
mulai bicara panjang dan lebar yang mungkin tidak kita sepakati, maka reaksi
pertama bukanlah langsung menghakimi, tapi menunjukkan minat sehingga orang pun
semakin tertarik berbicara tentang subyek paling menarik, yaitu diri mereka
sendiri.
Artikel terkait : Cara mempengaruhi orang lain
Sejumlah
penelitian mengungkapkan bahwa orang lebih mendapatkan kenikmatan ketika
berbicara dengan diri mereka sendiri daripada kenikmatan dari makanan ataupun
uang.
Tangguhkan Ego Anda
Sebagian
besar dari kita hanya ingin menunjukkan bagaimana orang lain salah,jangan
lakukan itu.
Penelitian
modern tentang ilmu syaraf sepakat dengan hal itu. Misalnya seperti yang
tertera dalam "Compelling People: The Hidden Qualities That Make Us
Influential."
Dalam
laporan tersebut dijelaskan tentang hal yang terjadi dalam otak manusia ketika
ia menerima informasi yang bertentangan dengan cara pandangnya ketika berada
dalam lingkungan yang sangat politis.
Segera
setelah peserta penelitian mengamati klip-klip video yang berseberangan dengan
cara pandang mereka, ada bagian-bagian otak yang bertugas untuk menangani akal
sehat dan logika yang kemudian menjadi diam.
Sebaliknya,
bagian-bagian otak yang menangani serangan-serangan permusuhan, yaitu tanggapan
tempur-atau-kabur (fight-or-flight), malah menyala.
Menjadi Pendengar yang Baik
Kita semua
pernah mendengar bahwa keterampilan mendengarkan sangat penting tetapi tidak
ada yang menjelaskan cara yang benar untuk melakukannya. Apa rahasianya?
Sederhana,caranya
adalah berhentilah memikirkan apa yang akan Anda katakan selanjutnya tapi fokuslah
pada apa yang mereka katakan saat ini.
Menurut
Robin, mendengarkan bukan berarti menutup mulut atau tidak punya apapun yang
akan dikatakan. Ada perbedaannya.
Jika kita
masih sekadar menutup mulut, itu berarti kita masih memikirkan tentang apa yang
ingin kita katakan, hanya saja belum terucapkan.
Saat kita
masih memikirkan tentang tanggapan kita, berarti kita setengah mendengarkan apa
yang dikatakan orang lain karena kita sebenarnya sedang menunggu kesempatan
untuk menyampaikan cerita kita.
Inilah yang
harus dilakukan. Segera segera setelah kita memiliki cerita atau pemikiran yang
ingin kita lontarkan, tunggu dulu. Secara sadar, katakan kepada diri kita,
"Saya tidak akan mengatakannya."
Tanyakan ini
pada diri sendiri, "Gagasan atau pemikiran apa dari dirinya yang menarik
dan ingin diulas?"
Penelitian
menunjukkan bahwa, hanya dengan bertanya kepada orang membuat kita lebih
disukai sehingga orang ingin membantu kita.
Hal mendasar
untuk mendengar secara aktif cukup jelas, yaitu mendengarkan apa yang mereka
bilang dan jangan memotong, tidak setuju, atau "menilai."
Tanpa
kentara, ulangi apa yang orang baru saja katakan berdasarkan kerangka acuan
orang itu. Bertanyalah, karena mengajukan pertanyaan menunjukkan bahwa kita
memberi perhatian dan diskusinya bergerak maju.
Mengajukan Pertanyaan
Pertanyaan
sangat kuat. Apa salah satu cara paling ampuh untuk mempengaruhi pikiran
seseorang? Cukup hanya meminta saran .
Pertanyaan
sungguh memiliki kekuatan, jadi tanyalah nasehat. Seperti tertera dalam
"Give and Take: A Revolutionary Approach to Success" oleh Adam Grant,
sejumlah penelitian menunjukkan bahwa, dalam industri manufaktur, jasa
keuangan, asuransi, dan farmasi, mencari nasehat termasuk sebagai cara paling
efektif untuk mempengaruhi rekan, atasan, dan bawahan.
Meminta
pendapat cenderung lebih persuasif daripada taktik menekan bawahan atau
mengesalkan atasan. Meminta pendapat juga secara konsisten lebih berpengaruh
daripada pendekatan saling balas budi.
Tapi,
melalui "Give and Take: A Revolutionary Approach to Success,"
peneliti Liljenquist mendapati bahwa sukses "bergantung kepada target yang
mengalaminya sebagai sikap yang tulus dan tidak dibuat-buat."
Membuat Orang Asing Merasa Merasa
Nyaman
Menurut
Robin, ketika orang lain mengira kita akan segera pergi, mereka menjadi rileks.
Ketika kita duduk dekat orang lain di bar dan mengatakan, "Boleh saya
belikan minum?" maka sekat perlindungan diri mereka pun tercipta.
Dalam benak
mereka muncul pertanyaan, "Siapa kamu, apa yang kamu mau, kapan kamu
pergi?"
Penelitian
menunjukkan bahwa tingkat kesepakatan lebih tinggi ketika pemohon menanyakan
tentang ketersediaan responden dan menunggu tanggapan.
Tidak ada
orang yang ingin merasa terjebak berbicara dengan orang tak dikenal. Orang
sebenarnya lebih ingin membantu daripada yang kita duga, tapi mereka harus
merasa aman dan memegang kendali.
Robin
mengatakan salah satu alasan utama mengapa orang menjadi tidak dapat dipercaya
adalah karena kata-kata mereka dan bahasa tubuh mereka tidak selaras . Mari
perbaiki itu.
Bahasa Tubuh Terbaik Untuk Membangun
Hubungan
Kata-kata
Anda harus positif, bebas dari ego dan penilaian - dan bahasa tubuh ("non-verbal") harus selaras
Di bagian
awal disebutkan agar kata-kata kita positif, terbebas dari ego dan penghakiman.
Tapi, bahasa tubuh yang non-verbal pun harus sepadan.
Robin
menganjurkan demikian, "Hal nomor satu adalah kita harus senyum. Orang
mutlak harus senyum. Suatu senyuman adalah satu cara yang hebat untuk membangun
rasa percaya."
"Jagalah
sudut dagu merendah agar tidak terlihat seperti memandang rendah kepada orang
lain. Boleh juga dengan sedikit memiringkan kepala."
"Hindari
memberikan tampilan tubuh secara frontal sepenuhnya. Hal itu bisa terasa
menyerang bagi beberapa orang. Berikan sedikit sudut."
"Jagalah
agar telapak tangan ke atas ketika bicara, bukannya telapak tangan ke bawah.
Hal demikian mengatakan, 'Saya mendengarkan apa yang kamu bilang. Saya terbuka
kepada gagasan Anda.'"
Jadi kita
selalu ingin memastikan sedang menunjukkan non-verbal yang baik, terbuka, dan
nyaman. Angkat alis sedikit.
Hindari
apapun yang menekan semisal mengernyit bibir, mengernyit alis, berbisik-bisik,
karena hal demikian menandakan stres.
Penelitian
mendukung hal itu, misalnya dari penelitian Dale Carnegie yang mendapati bahwa
senyuman itu penting. Bahkan, untuk meningkatkan dayanya, senyumlah secara
perlahan.
Penelitian
ilmu syaraf bertajuk "Smile: The Astonishing Powers of a Simple Act"
mengungkapkan bahwa senyuman memberikan kenikmatan kepada otak setara dengan
kenikmatan seorang yang menyantap 2000 batang cokelat atau mendapatkan uang
senilai US$ 25 ribu.
Menangani Orang yang Tidak Anda
Percayai
Cara
menghadapi yang dimaksud ini tentunya bukan berarti memanipulasi orang lain.
Pertanyaannya, apa yang kita lakukan ketika merasa ada seseorang menggunakan
cara ini dan mencoba memanipulasi kita?
Tanpa perlu
bernada permusuhan, tanyakan secara langsung apa yang mereka inginkan dan apa
tujuannya dari interaksi tersebut.
Seperti
disebutkan Robin, "Anda melontarkan kata-kata indah kepada saya. Jelaslah
Anda sangat ahli melakukannya."
"Tapi
saya penasaran…apa tujuan Anda? Apa yang ingin kamu capai? Saya di sini dengan
tujuan-tujuan saya. Jadi ceritakan sajalah tujuan Anda, karena jelas kamu harus
meraih tujuan Anda."
"Jadi
jika kamu ceritakan saja apa tujuan kamu, kita bisa memulai dari situ dan
melihat apakah kita bisa bersama-sama menanganinya. Jika tidak, tidak apa-apa
juga."
Amati
keberadaan validasi. Jika ada orang mencoba melakukan validasi terhadap kita,
pikiran kita, dan pendapat kita, waspadalah.
Berikutnya,
galilah tujuannya, "Apakah Anda di sana untuk saya atau Anda di sana untuk
diri Anda? Jika Anda di sini hanya untuk keuntungan Anda sendiri dan sama
sekali tidak mencakup prioritas saya, saat itulah saya melihat orang itu sedang
memanipulasi saya."
Mau
membangun hubungan dengan seseorang. Fokuslah pada rasa percaya (trust), bukan
tipu muslihat (trick). Begitulah cara meraih hormat.
Rasa percaya
itu rentan, tapi ketidakpercayaan itu menghadirkan dirinya sendiri
(self-fulfilling).
Bagi banyak
orang, ciri karakter yang terpenting adalah kelayakan dipercaya
(trustworthiness).
Para peserta
untuk 3 penelitian diminta mempertimbangkan beragam karakteristik untuk anggota
ideal dalam kelompok yang saling bergantung (tim kerja, tim atletik) dan
hubungan (anggota keluarga, pegawai).
Di antara
beberapa ukuran kepentingan ciri dan kelompok serta hubungan yang berbeda,
kelayakan dipercaya dipandang sangat penting bagi semua yang memiliki saling
ketergantungan.
Itu jauh
lebih banyak untuk dicerna daripada "Jadilah dirimu sendiri" tetapi
jauh lebih efektif. Mari kumpulkan dan buatlah sesuatu yang dapat Anda mulai
gunakan hari ini.
Kesimpulannya adalah
Carilah
pikiran dan opini orang lain tanpa menghakimi mereka.
Tangguhkan
ego Anda. Fokus pada mereka.
Sungguh
sungguh mendengarkan, jangan hanya menunggu untuk berbicara. Ajukan pertanyaan
kepada mereka; jangan mencoba membuat cerita bohong agar orang lain terkesan.
Tanyakan
kepada orang-orang tentang apa yang tidak disukai mereka.
Tetapkan batasan
waktu,sampaikan pada mereka di awal percakapan,agar orang yang baru anda jumpai
merasa nyaman.
Tersenyumlah,
berikan bahasa tubuh yang positif
Jika Anda
berpikir seseorang sedang mencoba memanipulasi Anda, klarifikasi argumen mereka.
Jangan bermusuhan atau agresif, tetapi minta mereka untuk langsung tanyakan apa
yang mereka inginkan.